Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anies Baswedan Minta Negara Tidak Intervensi Pemilu 2024

Menjelang pemilihan umum atau Pemilu tahun 2024 mendatang sudah banyak yang mempersiapkan diri, baik dari partai maupun bakal kandidat yang diusung. Anies Baswedan yang merupakan tokoh politik sekaligus akademisi kenamaan di Indonesia akan ambil bagian dalam pesta demokrasi tahun mendatang. 





Pengalaman Anies dalam berpolitik tidak diragukan lagi. Selama menjabat sebagai gubernur DKI, banyak perubahan dan kebijakan yang dirasakan oleh masyarakat. Tokoh yang besar di kota pelajar, Yogyakarta ini merupakan bakal calon presiden yang akan maju dalam pemilu mendatang. 


Anies Baswedan Minta Negara Tidak Intervensi Pemilu


Sebagai orang yang lama terjun langsung dalam kancah politik dan dekat dengan masyarakat Anies memahami bagaimana kesiapan mereka dalam menentukan pilihan. Rakyat sudah semakin sadar dan paham berpolitik dan memberikan suaranya sebagai dukungan kepada kandidat yang dipercayanya.  

Mantan gubernur DKI tersebut meminta agar semua pihak bersikap netral dan tidak ada intervensi, termasuk pemerintah. Sebaiknya membiarkan pemilih menentukan, memberikan suara dan dukungan sesuai hati nuraninya. 

Anies Baswedan menilai bahwa Indonesia adalah negeri demokrasi modern di mana kekuasaan selalu ada di tangan rakyat dan tidak berpindah. Negara harus bersikap netral karena yang berpindah hanya kewenangan menjalankan mandat dari rakyat. Sedangkan pemilik kekuasaan tetap rakyat. 

Saat pidato dan deklarasi dan pengukuhan Amanat Indonesia di Stadion Tennis Indoor Senayan pada tanggal 7 Mei 2023 lalu, Anies menyampaikan bahwa semua pihak bisa bersaing gagasan, ide maupun rekam jejak. Namun negara harus tetap netral dan membiarkan rakyat memilih dan memberikan kekuasaan tersebut kepada tokoh politik yang dipercayanya. 

Anies melanjutkan agar negara membiarkan rakyat menitipkan amanat kepada mereka yang memiliki rekam jejak benar, rekam jejak berkarya dan rekam jejak gagasan yang baik. Menurut alumni UGM ini, seharusnya negara membiarkan rakyat tanpa dipengaruhi, negara netral, tanpa mempengaruhi pemilih, dan mempercayakan semua pada kewenangan rakyat. 

Tokoh yang pernah menjadi orang nomor satu di DKI ini menyampaikan bahwa rakyat Indonesia sudah siap terlibat langsung dalam politik dan menentukan pilihannya sendiri. Tanpa menyebut nama, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa kepresidenan Joko Widodo periode satu ini menyebutkan ada pihak yang takut kehilangan kekuasaan di pemilu tahun mendatang. 

Sedang menurut pendapat mantan rektor Universitas Paramadina ini tidak ada kekuasaan yang hilang. Kewenangan dan kekuasaan negara selamanya tetap berada di tangan pemiliknya, yaitu rakyat yang melimpahkannya kepada kandidat pilihan. 


Intervensi Pemilu adalah Tindakan Melecehkan Rakyat 


Lebih lanjut Anies Baswedan menjelaskan jika negara sampai melakukan intervensi terhadap proses Pemilihan Umum di tahun 2024 nanti, maka sama saja telah melecehkan rakyat.

Sebagai masyarakat yang paham pentingnya politik dan kewenangan serta proses Pemilihan Umum, rakyat sudah siap untuk melaksanakan pemilu secara terbuka tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Jadi dalam hal ini negara harus bersikap netral. 

Lanjutnya, saat ini rakyat sudah matang, sudah siap untuk menentukan pilihannya sendiri siapa tokoh yang pantas melanjutkan kepemimpinan, memegang kekuasaan dan membangun Indonesia selanjutnya. Orang yang khawatir kehilangan kekuasaan menurut Anies Baswedan adalah pribadi yang tidak memahami prinsip dasar demokrasi. 

Anies Baswedan menutup apa yang disampaikan dengan pesan agar semua pihak menjaga kekuasaan itu sampai nanti di TPS. Hitungan hasil Pemilihan Umum nanti bukan hanya sekedar angkat statistik, namun merupakan mandat dan hak dalam menentukan perjalanan masa depan bangsa. 

Sumber: 

https://www.viva.co.id/berita/politik/1598214-anies-baswedan-kalau-negara-intervensi-pemilu-namanya-melecehkan-rakyat?page=2

https://www.instagram.com/p/CpuTCNkynh7/

Posting Komentar untuk "Anies Baswedan Minta Negara Tidak Intervensi Pemilu 2024"