Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Buku Cerita Rakyat Pendek Provinsi Papua, Buaya Sakti


Resensi Buku Cerita Rakyat Pendek Provinsi Papua, Buaya Sakti - Cerita rakyat yang menarik pasti ada dari setiap daerah. Nah kali ini saya akan mengulas buku cerita rakyat Indonesia, dari provinsi Papua berjudul 'Buaya Sakti'.


cerita rakyat pendek cerita rakyat yang menarik cerita rakyat panjang
cerita rakyat yang menarik


 

Buku Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi ditulis oleh Dian Kristiani dan diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. Buku ini merupakan bilingual book, ada bahasa Inggris dan Indonesianya. Jadi bisa belajar doubler nih!

 

Selain Buaya Sakti, masih ada cerita rakyat dari 36 provinsi lain yang menarik dan bisa dibaca. Kebetulan karena langganan Gramedia Digital, saya membacanya melalui aplikasi. Tapi tersedia juga kok buku fisik, jika ingin membelinya.

 

Untuk mengetahui cerita ini tentang apa dan ulasan versi saya, baca sampai selesai ya!

 

 

Detail Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi Papua : Buaya Sakti

 

 

  • Judul : Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi Papua, Buaya Sakti      
  • Penulis : Dian K        
  • Ilustrasi : Anom Prasetyo     
  • Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
  • Tanggal Rilis : 2 November 2022
  • Media Baca  : Gramedia Digital
  • Jumlah Halaman : 32 Halaman
  • Harga : Rp49.000
  • Format bacaan : PDF

 

 

Sinopsis Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi Papua : Buaya Sakti

 

Ada banyak cerita rakyat yang terkenal di seluruh negeri. Cerita Rakyat 37 Provinsi terdiri dari 37 judul dengan cerita-cerita rakyat dan beredar di masyarakat dari seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat nilai-nilai kehidupan di akhir cerita. Salah satunya Cerita Rakyat 37 Provinsi Papua: Buaya Sakti yang cukup dikenal.

 

Istri Towjatuwa hendak melahirkan. Namun, proses kelahirannya tidak lancar. Towjatuwa pun ke sungai untuk mencari batu hitam yang bisa membantu proses kelahiran bayinya. Tak disangka, dia malah bertemu seekor buaya. Apa yang dilakukan Buaya itu? Apakah dia memangsa Towjatuwa? Bagaimana pula nasib istrinya?

 

 

Resensi Buku Cerita Rakyat 37 Provinsi Papua : Buaya Sakti


Cerita rakyat Papua kali ini berjudul 'Buaya Sakti', mengisahkan tentang pasangan suami istri yang hidup di dekat Sungai Tami.

 

Namanya Towjatuwa sebagai kepala keluarga, dia memiliki istri yang sedang hamil tua. Karena sedang hamil besar, Towjatuwa tidak ingin meninggalkan sang istri, takut kalau butuh apa-apa.

 

"Aduh... aduh, tolong aku!" istrinya mengaduh.

 

Benar saja, untung Towjatuwa tidak pergi ke mana-mana. Ia langsung memanggil dukun beranak yang ada di desa, dan apa yang dukun beranak bilang? Anak yang sedang dikandung sulit keluar.

 

Dukun beranak lantas memerintahkan Towjatuwa pergi ke Sungai Tami, bahwa di sana ada batu yang bisa meredakan rasa sakit. Batu yang berbentuk hitam, segitiga, dan tajam.

 

Meski berkali-kali mencarinya, Towjatuwa tidak juga menemukan. Kemudian terdengar suara menggelegar di belakang, yang dia kira adalah hantu. Ternyata adalah seekor buaya yang besar sekali. Buaya itu mengamati Towjatuwa yang sedang sibuk.

 

Towjatuwa meminta ampun kepada buaya agar tidak dimakan, ternyata buaya tersebut justru tertawa dan bisa bisa bicara.

 

"Memakanmu? Siapa yang mau memakanmu? Aku tidak doyan makan manusia." sahut buaya.

 

Bercakaplah Towjatuwa dengan Watuwe, nama buaya sakti tersebut. Dia berjanji akan menolong istri Towjatuwa, untuk bisa melahirkan. Akhirnya Towjatuwa pulang dan akan menunggu Watuwe datang ke rumahnya.

 

Semakin malam, istri Towjatuwa semakin kesakitan. Ia menantikan janji Watuwe untuk datang ke rumah. Dan ... benar saja buaya sakti itu datang betulan. Ia membawa sesuatu yang bisa meredakan nyeri perut pada istri Towjatuwa.

 

Apakah bayi yang dikandung istri Towjatuwa akan lahir? Apa yang diberikan Watuwe kepada Towjatuwa sehingga istrinya tidak kesakitan dan berujung bahagia. Lantas apakah pesan yang diminta Watuwe kepada keluarga Towjatuwa? Yuk baca ceritanya sampai selesai.

 

Banyak hikmah dan pesan moral yang bisa dipelajari oleh anak-anak yang membaca buku ini. Tetapi tidak hanya anak-anak, orang tua juga bisa menceritakan kembali kisah ini kepada orang-orang yang mereka sayangi. Selamat membaca!

 

Posting Komentar untuk "Resensi Buku Cerita Rakyat Pendek Provinsi Papua, Buaya Sakti"