Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menghindari Social Engineering (SOCENG) dari Penjahat Siber


Tips Menghindari Social Engineering (SOCENG) dari Kejahatan Siber - Kejahatan siber (cyber) merupakan tindak kejahatan yang erat kaitannya dengan komputer atau pun perangkat jaringan dan kejahatan ini biasanya dilakukan secara online.

 

Tips Menghindari Social Engineering (SOCENG) dari Penjahat Siber
Tips Menghindari Social Engineering (SOCENG) dari Penjahat Siber



Kejahatan siber bisa menyasar siapa saja, dan kita juga bisa menjadi salah satu korbanya jika tidak waspada. Karena kejahatan siber ini tidak hanya berbahaya, tetapi juga menjadi kejahatan yang serius karena erat kaitannya dengan uang.

 

Penjahat siber biasanya melakukan aksinya dengan melakukan rekaya sosial atau biasa disebut istilahnya dengan social engineering (Soceng), yang melakukan aksinya dengan memanipulasi psikologi seseorang. Faktanya tidak sedikit orang yang terkuras tabungannya akibat social engineering ini, pun banyak yang tidak menyadari telah terkena kejahatan siber dengan metode social engineering.

 

Melek Teknologi itu Penting untuk Menjaga Diri, Menjaga Keluarga, dan Menjaga Orang Lain

 

Melek Teknologi itu Penting untuk Menjaga Diri, Menjaga Keluarga, dan Menjaga Orang Lain
Melek Teknologi itu Penting untuk Menjaga Diri, Menjaga Keluarga, dan Menjaga Orang Lain



Untunglah saya rajin mantengin instagram Bank BRI, sebagai tempat menyimpan uang yang saya percaya. Soalnya postingannya sering mengedukasi nasabah untuk selalu waspada dengan segala jenis kejahatan perbankan. Terlebih media yang sering digunakan oleh penjahat siber melalui media sosial, SMS, maupun e-mail.

 

Dengan tegas Bank BRI #MemberikanMaknaIndonesia agar memerangi social engineering yang marak untuk berkata #BilangAjaGak. Karena modus penipuan selalu berubah-ubah, Bank BRI berpesan kepada nasabah agar selalu waspada akan ancaman social engineering. Maka, tetap jaga dan simpan data dengan sebaik-baiknya, agar terus aman.

 

Hati-hati juga dalam bersikap, jangan mudah percaya, jangan mudah terpengaruh dengan apapun itu modusnya. Mari jaga diri, jaga keluarga, dan jaga orang lain agar terus waspada dengan yang terjadi.

 

Kalau saya sendiri akhir-akhir ini sering mendapatkan pesan lewat WhatsApp (WA) dan pesan Instagram dengan modus menawarkan lowongan pekerjaan. Mereka menawari saya gaji jutaan, hanya dengan melakukan postingan dan komentar. Ternyata setelah saya tanya ke sana-sini beberapa teman saya kebanyakan juga kena pesan tersebut, dan memilih untuk memblokir nomor yang menghubungi sebagai bentuk pertahanan diri.

 

Saya setuju memang wajib #BilangAjaGak, soalnya kalau diladenin justru membahayakan diri. Bisa jadi kita kena tulisan hipnotis ya kan? Karena social engineering lebih menyerang psikologis target korban. Jika tidak waspada bisa bahaya.

 

Tips Menghindari Social Engineering dari Kejahatan Siber

 

penting melindungi diri sendiri dari kejahatan siber, lantas apa saja yang bisa kita  terapkan agar social engineering tidak menimpa diri kita? Ini dia tipsnya:

 

Melindungi data pribadi

 

Jangan sekali-kali membagikan data pribadi ke orang lain, sahabat terdekat sekalipun. Bisa jadi orang terdekat kalian, datanya sedang dicuri ya kan? Kita tidak tahu bahaya kapan menimpa. Maka lindungi data pribadi dengan ketat dan tegas. Kejahatan siber dengan metode social engineering ini punya tujuan membobol aset yang kita miliki, dan mengambilnya. Oleh sebab itu kita perlu berhati-hati.

 

Contohnya, saat kita sedang berada di luar rumah dan sedang atau akan melakukan transaksi baik menggunakan ponsel atau ATM, jaga jarak dengan siapapun. Dan jauhi kamera, atau tutup akses password maupun OTP dengan tangan, agar tidak bisa diakses oleh pihak lain. Bisa jadi akses kamera bisa dilihat oleh penjahat siber ya kan? Akhirnya kita kebobolan informasi. Bisa jadi saat kita nongkrong di luar, di sebelahmu adalah penjahat siber yang memasang segala macam cara.

 

Tidak perlu mengunggah data pribadi ke media sosial

 

Contoh simplenya begini, kita mendapatkan sebuah paket dan ingin membuat video. Pada paket tertera alamat dan nomor ponsel kita ya kan? Jangan pernah diperlihatkan, tutup dahulu pakai tangan atau lakban. Mengapa?  Karena kita tidak tahu video yang kita unggah akan dimanfaatkan oleh penjahat siber ya kan?

 

Contoh lain, dengan media sosial instagram ada fitur yang namanya 'add yours' di instagram stories. Fitur tersebut mengajak kita untuk menjawab pertanyaan. Seperti pertanyaan nama panggilan masa kecil, kamu kelahiran tahun berapa, dan lain sebagainya. Tahukah kamu kalau hal tersebut bisa menjadi makanan empuk penjahat siber, untuk mengumpulkan serpihan data pribadimu. Jadi, bijaklah dalam menggunakan media sosial ya?

 

Waspada oleh seseorang yang menghubungi sebagai petugas bank

 

  • Berapa kali telepon berdering dengan nomor tidak dikenal pada ponselmu?
  • Berapa kali orang mengirim pesan pada nomor ponsel atau media sosialmu?

Hati-hati dan waspada, siapa kah mereka dan ada keperluan apa wajib diwaspadai karena bisa jadi mereka adalah penjahat siber yang sedang melakukan rekayasa sosial, pura-pura menjadi petugas bank atau instansi terkait.

 

Dilansir dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), bahwa tidak ada petugas bank atau instansi yang berhak menanyakan data pribadi nasabah terkait password, PIN, OTP (One Time Password), nomor KTP, dan lain sebagainya. Jadi, jika ada orang lain yang menanyakan berarti fix orang tersebut adalah penjahat siber.

 

Mencari tahu keaslian nomor telepon atau media sosial bank yang menghubungi

 

Pastikan pihak bank yang menghubungimu adalah bank resmi, kalau tidak resmi abaikan saja. Misal juga dikirimi pesan, perhatikan akun tersebut sudah centang (verified) belum? Dan nomor yang menghubungi adalah nomor call center atau bukan bisa dicek dahulu.

 
Aktifkan fitur kemanan berlapis

 

Kalau biasanya keamanan akun hanya menggunakan password dan PIN ya kan? Nah kenapa tidak aktifkan juga pemindai wajah, serta sidik jari (fingerprint), bisa juga OTP yang dikirim ke email atau nomor telepon milik kita. Dengan keamanan yang berlapis tersebut, pelaku social engineering akan sukar membobol akun milik kita. Jadi, jangan malas untuk terus mengupdate PIN dan Passwordmu ya?

 

Aktifkan pemberitahuan transaksi rekening bank milikmu

 

Aktifkan pemberitahuan transaksi rekening bank milikmu



Dahulu sebelum saya update aplikasi bank milik saya, tidak ada yang namanya fitur pemberitahuan. Eh, setelah saya lakukan update, ada notifikasi yang memberitahu uang saya keluar berapa saja. Dengan notifikasi semacam ini, artinya kita dapat memantau transaksi yang terjadi pada rekening bank milik kita. Selain itu, lakukan pemeriksaan mutasi rekening, dengan berkala agar tidak ada kebocoran pengeluaran. Dalam artian itu benar-benar transaksi yang kita keluarkan sendiri, bukan orang lain.

 

Dari uraian 'Tips Menghindari Social Engineering (SOCENG) dari Penjahat Siber', di atas semoga kita semua tetap aman dan terhindar dari segala bahaya yang mengancam ya. Aamiin.

 

Posting Komentar untuk "Tips Menghindari Social Engineering (SOCENG) dari Penjahat Siber"