Review Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan
Review Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan - Tidak terasa sudah sampai di penghujung Mei, padahal sepertinya baru kemarin berganti bulan. Ada yang ngerasa nggak sih bulan Mei lebih banyak panasnya ketimbang hujan? Padahal pas Minggu lalu main ke pantai air laut tuh naik, yes pemaasan global artinya makin parah. Yok ah, lakukan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemanasan global ini dengan langkah yang sederhana. Misalnya nih, cabut colokan ponsel yang sudah tidak terpakai. Jangan biarin nyolok terus, karena memakan aliran listrik.
Review Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan |
Nah pada postingan kali ini saya ingin membagikan pengalaman setelah membaca buku, 'Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan'. Buku ini termasuk antologi cerpen, sekaligus ada puisi yang dibagian setiap part cerpen selesai. Kapan lagi baca cerpen bonus puisi ya kan?
Khanif Fauzan, penulis buku Mata Berlian ini adalah pustakawan dan praktisi pertanian yang tinggal di Boyolali, tidak heran cerita di cerpen dalam buku ini ada yang mengisahkan tentang tokoh yang diajak temannya Rus untuk membuat pupuk alami.
Antologi Mata Berlian juga termasuk buku yang tidak tebal, hanya 112 halaman saja untuk dibaca. Meski demikian membutuhkan waktu luang yang harus dikhususkan, mengingat saya termasuk ibu rumah tangga yang memiliki anak satu tahun dan lagi aktif-aktifnya.
Buku Mata Berlian diterbitkan oleh penerbit Madani Berkah Abadi, dan rilis pada Desember 2023, jadi masih anget nih untuk dibaca karena baru tahun kemarin terbit. Ada 14 cerpen dan 14 puisi dengan ragam cerita, seperti kisah keluarga, pasangan, time travel, dan lain sebagainya.
Salah satu cerpen berjudul 'Cerita Kerikil Tentang Seorang Lelaki ', ada part yang mirip banget dengan apa yang dialami keluargaku. Jadi bapak saya yang sudah almarhum memang sempat kabur-kaburan tidak pulang yang pada akhirnya dijemput oleh Kakak saya dalam keadaan parah. Sedih kalau ingat, dan saya juga belum bisa melakukan yang terbaik untuk alhamrhum bapak, alfatihah.
Yuk cari tahu review lengkapnya di bawah ya? Sekaligus detail buku beserta deskrisi buku Mata Berlian.
Detail Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan
- Judul : Buku Mata Berlian
- Penulis : Khanif Fauzan
- Penerbit : Madani Berkah Abadi, 2023
- Tanggal Rilis : Desember 2023
- Media Baca : Buku cetak
- Jumlah Halaman : 112 Halaman
- Bahasa : Indonesia
- ISBN: 978-623-473-288-7
Deskripsi Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan
“Bahkan jika itu hanya satu adegan, apakah kau akan mengingatnya?”
“Aku bisa menggambarkannya melalui kata-kata”
Amira mengangguk, dia memakai topi bundar yang menyembul dua bulu merak itu.
“Aku adalah mesin ilustrator. Untuk mewujudkan dunia dalam imajinasi, semuanya harus sesuai dengan keinginan tuan”
Kostum yang dimaksud adalah rompi berenda, topi bundar, dan payung bulat. Amira memakainya, dan berlari mengitari sisi danau hingga berhenti diantara ilalang dan guguran daun. Dhani menatapnya seksama, namun ia tak menyangka Amira akan melakukan yang lebih dari bayangannya.
“Amira, berhenti!”
‘Zrrash…’
Dengan meyakinkan diri, Amira mengambil ancang-ancang dan melompat. Satu hentakan tanah membuatnya terbang. Angin berhembus menerbangkan syal kerudung merah, payungnya terkembang. Roknya menggelembung diantara helai daun yang detik itu melambat. Satu kerjap semua berhenti, seolah Dhani melihat para peri tengah membangun jembatan di ujung kaki Amira. Jembatan cahaya yang membuncah, seolah dia tidak pernah hilang dari dunia ini. Seorang gadis yang topinya terbang melayang.
‘Aku ingin selalu dipanggil ayah olehmu’
Mata Berlian adalah antologi cerita pendek dan puisi karangan Khanif Fauzan.
Alur yang mudah dipahami dalam cerita memunculkan intan berlian yang memukau
secara imajinatif. Hal-hal ringan dalam setiap cerita diolah sehingga rasanya
seperti tengah mengunyah roti selai stroberi empuk, berpadu cita rasa es krim
yang meleleh di mulut.
Review Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan
Review Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan |
Selamat atas terbitnya buku 'Mata Berlian' karya Khanif Fauzan, penulis, sekaligus pustakawan dan praktisi pertanian asal Boyolali ini. Salut dengan antologi yang telah dilahirkannya, karena isinya penuh dengan isu-isu yang terjadi alias fakta yang terjadi dalam masyaakat.
Ada 14 cerpen sekaligus 14 puisi, yang setiap cerpen selesai kita disuguhi puisi. Yang suka puisi dan cerpen, aku rekomendasiin buku karya Mas Khanif ini. Bisa jadi acuan pembelajaran jika ingin menerbitkan kaya serupa, dan apa saja ide yang beliau tuliskan.
Beberapa judul dalam buku 'Mata Berlian', ada : Mata Berlian, Musim Kemarau, Menghilanglah di Balik Sang Surya, Garis Khayal Nekleotida, Ai/Monogatari, Burung yang di Warnai Cat, dan lain sebagainya. Kalau ditanya saya paling suka yang mana? Saya suka dengan judul 'Burung yang di Warnai Cat', dengan setting di Beijing pada tahun 1978.
Jadi kisah 'Burung yang di Warnai Cat', terjadi di musim dingin di mana pemerintahan mereka tidak membolehkan memiliki anak perempuan, hanya boleh anak laki-laki karena dipikirnya anak perempuan tidak bisa apa-apa. Taruhlah misal dukun anak yang membantu melahirkan mengetahui anak tersebut perempuan, maka akan ditenggelamkan sementara jika anak tersebut laki-laki akan dimandikan dan diurus.
Alkisah ada seorang reporter berita yang menemukan anak bayi tergeletak di salju, dan sekarat. Ia berusaha menolong dengan sekuat tenaga, namun orang-orang hanya berkerumun dan tidak berniat untuk menolong, bahkan ada orang yang bilang "Nak, jangan sembarangan mengambil bayi. Dia hanya akan membawa masalah untukmu", ucap seseorang mengingatkan. Dia lantas tidak terima, dan membalas dengan tegas.
"Maksudmu, membiarkannya sekarat membiru adalah hal yang normla di matamu? Aku manusia, dan takkan kubiarkan ada bayi meninggal di depan maaku!"
Saya pun setuju dengan apa yang diucapkan sitokoh dan sekonyong-konyong dibawa ke IGD, pihak rumah sakit juga tidak mau menerima setelah si tokoh mengancam akan melaporkan rumah sakit ini, karena dia seorang reporter berita. Yang akhirnya membuat dokter bercerita ia pernah menyaksikan hal serupa, orangtua yang tega membuang anaknya agar mereka tidak terbebani dengan masalah memiliki anak perempuan. Saya jadi teringat pada masa jahiliyah, yang melahirkan anak perempuan akan dibunuh.
Hikmah dari cerpen 'Burung yang di Warnai Cat', yang saya ambil dan ada dalam ending cerita adalah jangan pernah berhenti menjadi orang baik. Ikuti kata hati dan jangan pernah menghilangkan rasa kemanusiaan yang ada dalam diri kita. Kalau bisa membantu lakukanlah, walaupun itu kecil.
Cerpen dengan judul lain yang akan saya review berjudul 'Garis Khayal Nukleotida'. Istilah Nukleotida sangat asing di telinga saya, dan mengapa penulis menjadikan judul tersebut? Ternyata setelah saya browsing Nukleotida ini adalah senyawa organik yang terdiri dari sebuah nukleosida dan sebuah gugus fosfat. Peran senyawa ini adalah sebagai monomer yang menyusun polimer berupa asam nukleat, yakni asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat, yang mana keduanya ini biomolekul penting penyusun makluk hidup di Bumi (wikipedia). WAOW! Saya jadi dapat pengetahuan baru nih, dan tidak heran mengapa ada cerita tentang pertanian karena beliau penulis buku ini adalah praktisi pertanian. Keren ya?
Baiklah cerita Garis Khayal Nukleotida ini penuh drama, sebelum tokohnya menemukan kesuksessan dalam kisahnya. Si tokoh seorang lulusan sarjana, dan rencana akan mendaftar CPNS, atas rekomendasi ia bisa menjadi PNS asal memberikan uang 50 juta. Ayahnya menyetujui untuk menjual tanah, namun dalam perjalanan menjual tanah tersebut dia kecelakaan, dan membuat matanya rusak satu. Kabar buruknya lagi, pejabat yang menawarkan untuk membayar uang tersebut tersandung kasus korupsi dan ditangkap. Yang akhirnya menyadarkan pada ujung, dia tidak ingin menjadi guru, tidak ingin menjadi PNS, dan atas panduan temannya yang bernama Rus, dia akan menjadi petani saja tapi jadilah petani yang totalitas.
Bersama dengan Rus tetangganya mereka berusaha mandiri menciptakan pupuk sendiri, karena semakin mahal pupuk pertanian dan mereka ini lulusan mahasiswa yang punya gelar dan sering diolok-olok oleh tetangga. Mereka juga melakukan survey serta penelitian, tanah mereka yang terkena cairan akibat bahan kimia. Ya setiap kegigihan membuahkan hasil tentunya ya kan? Cerita yang indah dan penuh perjuangan, memberikan pesan kepada para pembaca untuk tidak mudah menyerah pada apapun kondisi dalam hidup.
Bagaimana dengan cerpen yang lainnya? Masih banyak cerita menyentuh lain dan penuh dengan pesan. Ada juga cerita tentang Gaza lho! Jadi buat teman-teman yang ingin baca bisa dipesan bukunya online, atau langsung dengan penulisnya ya? Teman-teman bisa DM penulisnya di Instagramnya ya dengan akun @khanifpena.
Posting Komentar untuk "Review Buku Mata Berlian Penulis Khanif Fauzan"
Terima kasih telah berkunjung. Salam!