Formula E, Monas dan Eksistensi Jabatan Pimpinan KPK Upaya Diskualifikasi Anies Baswedan
Anies Baswedan sendiri menanggapi hal ini dengan tegas namun tanpa emosi. Pro dan kontra dalam bursa pencalonan di dalam dunia politik memang sangat wajar. Apalagi Anies merasa tidak melakukan tindakan yang merugikan pihak manapun, karena itu tetap tenang meski banyak isu yang menerpa. Semua isu tersebut pun bisa ditepis dengan fakta dan data.
Formula E Merugikan Negara
Tudingan pertama berkaitan dengan penyelenggaraan Formula E yang dianggap hanya merugikan negara karena biaya yang tinggi namun tidak membuahkan hasil. Menanggapi hal ini, Anies menjelaskan bahwa sebagai event besar, dampaknya bisa direct maupun secara ekonomi dalam jangka panjang.
Secara direct, event ini menguntungkan. Terbukti dari penjualan tiket dan sponsor yang cukup tinggi dan mampu menutup biaya operasional dari penyelenggaraan ajang balap tingkat internasional. Selanjutnya dari sisi ekonomi, keuntungannya sangat signifikan.
Selama berlangsungnya event, tingkat hunian hotel dan transportasi di Jakarta meningkat pesat sehingga banyak yang mendapatkan keuntungan. Begitu juga dengan pengelola kuliner dan bisnis lainnya. Semua lapisan masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari event tersebut.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan Anies Baswedan, tidak ada kerugian yang dialami oleh negara karena justru banyak manfaat politik. Manfaat tersebut bukan hanya secara finansial tetapi juga non finansial dengan naiknya tingkat kepercayaan terhadap Jakarta maupun Indonesia karena mampu menyelenggarakan event internasional.
Monas
Isu kedua yang digunakan untuk menjatuhkan kandidat presiden ini adalah pemugaran Monas yang dikaitkan dengan event Formula E. Banyak yang menuduh, demi Formula E sebanyak 190 pohon di Monas terpaksa ditebang, sedangkan itu merupakan cagar budaya.
Menanggapi hal ini, Anies menyampaikan bahwa antara pembangunan Monas dan Formula E merupakan dua hal yang berbeda. Pemugaran Monas justru sesuai peraturan karena ingin mengembalikannya sesuai desain awal. Hal ini bukan suatu pelanggaran dan tidak ada yang dikorbankan.
Eksistensi Jabatan Ketua KPK
Hal lain yang dikaitkan dengan pencalonan Anies adalah adanya Upaya untuk mendiskualifikasi atau menjatuhkannya sehingga tidak bisa ikut dalam pemilihan di tahun mendatang. Rumor yang beredar adalah dengan penambahan masa jabatan ketua KPK sehingga mempunyai waktu untuk mengusut dan memenjarakan Anies dengan kasus tertentu.
Isu-isu ditanggapi dengan tenang oleh tokoh politik kharismatik ini. Anies menyampaikan bahwa dirinya tidak melihat hal tersebut dan tetap yakin semua bekerja sesuai proporsinya. Ketenangan dalam menanggapi isu membuat tokoh satu ini tidak mudah terpancing.
Anies menyampaikan bahwa perpanjangan masa jabatan sah jika dijalankan sesuai dengan konstitusi. Karena itu harus melihat ketentuannya terlebih dulu. Hal senada juga menjadi jawaban untuk wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Tokoh satu ini menyampaikan bahwa salah satu tujuan reformasi di tahun 1998 adalah untuk menegakkan ketentuan masa jabatan presiden selama 5 tahun dan selebihnya dapat dipilih kembali satu periode. Jika ada penambahan artinya melanggar konstitusi yang sudah disepakati, dampaknya sangat panjang. Bukan hanya dalam bidang politik, tetapi juga lainnya.
Apa yang disampaikan oleh Anies Baswedan semua rasional dan sesuai dengan fakta. Hal ini yang membuktikan kapasitasnya sebagai kandidat pemimpin masa depan bagi bangsa Indonesia. berkaitan dengan hal ini disampaikan Anies dalam Ungkit Formula E Monas & Ekstensi Jabatan Pimpinan KPK Upaya Mendiskualifikasi Anies? #kickandy.
Sumber artikel:
Ungkit Formula E Monas & Ekstensi Jabatan Pimpinan KPK Upaya Mendiskualifikasi Anies? #kickandy
Posting Komentar untuk "Formula E, Monas dan Eksistensi Jabatan Pimpinan KPK Upaya Diskualifikasi Anies Baswedan"
Terima kasih telah berkunjung. Salam!