Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Buku Tere Liye Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

 

Review Buku Tere Liye Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta - Kumpulan 24 sajak yang ditulis Tere Liye, dengan judul 'Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta', membuat saya seketika tersenyum geli. Bagaimana seorang Tere Liye meramu sekumpulan sajak ini, dengan banyak objek yang tidak sekalipun ada dalam bayangan saya.



review buku review buku filosofi teras review buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat review buku wangsit review buku kisah tanah jawa
cover depan  Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta




 

Contohlah Sajak UN, sajak Remote, Sajak Embun dan perawaan sajak putri dan pangeran, dan lain sebagainya. Di dalam keduapuluh empat sajak itu, ada tentang melepaskan, memiliki, kesedihan, kebahagiaan, dan masih banyak lagi yang akan membuat kita terhibur. Tidak hanya perasaan yang bisa jadi sebuah sajak, tetpi objek benda pun biasa jadi pusi yang indah di tangan seorang Tere Liye.

 

 

Detail Buku Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

 

 

 

Judul : Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

Rilis : 28 November 2016

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Penulis : Tere Liye

Jumlah Halaman : 107 halaman

Media Baca : Gramedia Digital

Bahasa : Indonesia

Negara : Indonesia

Sinopsis :

 

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta”

Kumpulan 24 sajak dengan ilustrasi terbaik dari Tere Liye.

Sajak tentang memiliki, pun tentang melepaskan.

Sajak tentang pertemuan, juga tentang perpisahan.

Sajak tentang kebahagiaan, juga tentang kesedihan.

Tambahkan pula sajak bergurau, bercanda dengan perasaan.

Para pencinta adalah pujangga terbaik yang pernah ada.

Dan kasih sayang pun adalah sumber inspirasi paling deras yang pernah ada.

Hadiahkan sajak-sajak ini untuk orang yang paling kita sayangi.

Agar mereka paham tentang perasaan, Karena sungguh:

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta”

 

 

 

Tere Liye Adalah

 


Tere Liye merupakan nama pena dari Bang Darwis, salah seorang penulis novel di Indonesia. Ia penulis kelahiran tangal 21 Mei tahun 1979, dengan pasangan hidup bernama Riski Amelia. Bukunya sudah banyak dan tidak terhitung, pun ceritanya semuanya menarik. Tidak ada tulisan Tere Liye yang tidak menarik, kalau boleh saya berpendapat ehehe ... Suatu saat saya berharap juga bisa menulis seperti Bang Tere. Bukunya selalu dinantikan, dan jaminan best seller.

 

"Siapa pun bisa jadi penulis. Untuk menulis yang baik yang dibutuhkan soal jam terbang," pernah saya mendengar Bang Tere mengucapkan demikian.

 

Dalam workshop kelas menulis yang saya tonton lewat video youtube, Bang Tere bilang ia menjadi penulis gara-gara sering mendengar Wak-nya bercerita. Sambil memijit, beliau mendapatkan sebuah cerita.

 

 

Kenapa Namanya Tere Liye?

 

 

 

Awalnya saya menduga Tere Liye itu penulis luar, karena namanya aneh dan agak ke Indiaan gitu eh ... ternyata benar. Bang Darwis, menggunakan nama pena Tere Liye karena terinspirasi dari sebuah film India berjudul 'Veer Zaara'.

 

Pertama kali saya membaca buku Tere Liye itu, waktu masih kerja di Hongkong. Kebetulan pinjam buku teman, dan mencari judul buku yang lainnya. Buku yang pertama saya baca dari tulisan Tere Liye berjudul 'Hapalan Shalat Delisa', saya nangis tersedu-sedu membacanya. Dari situlah setiap kali bang Tere menulis apa pun, saya membacanya.

 

 

Review Buku Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

 



review buku review buku filosofi teras review buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat review buku wangsit review buku kisah tanah jawa
Isi salah satu sajak  Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta




 

Jika cinta adalah pilihan, maka dia persis soal pilihan ganda

Jika cinta adalah alasan, maka dia persis soal esai.

Jika cinta adalah kesmpatan, maka dia persis soal "benar" atau "salah".

Jika cinta adalah kecocokan, maka dia persis soal mencocokan daftar A dengan daftar B.

 (Halaman 7)

 

Dari pembukaan buku Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta, saya langsung disambut oleh sajak berjudul, 'Sajak UN', kemduain saya tersipu. Bisaan banget Bang Tere menulis demikian.

 

Selain sajak-sajak yang menarik ditulis oleh Tere Liye, buku ini penuh dengan ilustrasi yang ciamik. Sesuai penggambaran apa yang sedang diceritakan.  Cover dan ilustrasi dari buku ini, digarap oleh eMTe.

 

Kalau ditanya sajak mana yang paling saya suka, ya suka semuanya. Dari judul Sajak UN, saat hujan, rahasia kecil, memilikimu, sajak jangan habiskan, benci sajak menjagamu, dan masih banyak yang lain. Bang Tere tidak hanya mengajak kita untuk jatuh cinta, tapi juga mengajak kita mengenal kesedihan, lantas diberikan penghiburan.

 

Seperti pada sajak berjudul, 'Sendiri', akan memberikan kita gambaran. Bukan hanya kita kok yang bersedih tetapi purnama, gunung, pun bisa merasa kesepian.

 

Tidakkah kita memikirkan

jangan-jangan purnama yang bercahaya indah itu ternyata kesepian

menatap kita dari atas sana, dalam legang kesedihan

 

tidakkah kita memperhatikan

jangan-jangan gunung kokoh berdiri menjualng itu ternyata kesepian

menatap kita dari puncaknya dalam senyap sendirian

(halaman 43).

 

 

3 Fakta dari Membaca Buku Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

 


review buku review buku filosofi teras review buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat review buku wangsit review buku kisah tanah jawa


 

 

Kita akan belajar memahami mengenai sajak

 

Menurut KBBI sajak merupakan gubahan sastra yang berbentuk puisi. Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta, bagi saya termasuk sajak yang ringan. Sajak yang menghibur atau menggembirakan dengan ciri khas ketepatan seorang Tere Liye

 

Mengenal Sajak dari Sudut Pandang Tere Liye

 

Sajak dalam buku ini, bebas. Yang mana baitnya tidak terikat pada jumlah larik tertentu serta jumlah kata, di setiap larik maupun iramanya. Jadi siapapun bisa menuliskan sajak setelah membaca buku ini. Kalau kemarin-kemarin maju mundur mau nulis sajak, dengna membaca buku ini kita memiliki gambaran.

 

Mengenal Cinta dari Kata-kata sebuah Sajak

 

Cinta identik dengan perasaan, perasaan ada di dalam hati. Tidak tertakar dan terukur. Dengan membaca buku ini, kita seakan dibawa naik roller coaster. Kadang bahagia dengan sajak cinta, kadang juga sedih dengan sajak patah hati. Dan semua rasa bercampur menjadi satu. Tere Liye memang luar biasa.

 

            Kalau saya biasanya mereveiw buku anak, kali ini saja dibuat jatuh cinta dengan 24 sajak dalam buku ini. Membuat saya makin waras. Merasakan kesedihan, kebahagiaan, kegalauan adalah fitrah dari seorang manusia. Jadi tidak perlu pusing karenannya. Nikmati saja, selamat membaca buku sajak Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta dari Tere Liye, salam.

16 komentar untuk "Review Buku Tere Liye Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta"

  1. Kok aku jadi mupeng koleksi buku "Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta"
    Soale aku juga sukaaakkk novel2 Tere Liye mba
    terutama yg judulnya Negeri Para Bedebah

    BalasHapus
  2. entah mengapa saya team yang nggak banyak mengatakan cinta tapi lebih ke tindakan :) jarang banget nyaris ga pernah bilang aku sayang aku cinta ke pasangan wkwkwkk

    BalasHapus
  3. kusuka membaca kumpulan puisi/sajak yg di tulis oleh tere liye, karena tulisannya sangat relate dgn khidupan nyata dan kata demi kata tak begitu berat

    BalasHapus
  4. wow sajaknya dalam banget artinya...jadi membayangkan kenangan yang telah lalu. Tere Liye akupun baru tahu kalau nama aslinya Bang Darwis...padahal sering banget baca bukunya. Suka sama buku2nya karena ceritanya mengalir...membaca pembaca ikut membayangkan apa yang dibaca seolah2 pembaga ini salah sati lakon dari cerita yang ditulisnya.

    BalasHapus
  5. Beberapa kali baca buku karya Tere Liye, beberapa kesempatan dapat makna yang mendalam dari karyanya.

    BalasHapus
  6. Wah, Tere Liye. Suka banget dengan cara dia mainkan kata. Aku belom pernah baca buku ini. Duuuh kepengen punya. Masih ada gak ya di toko buku?

    BalasHapus
  7. Aku jadi ingat, PR kita baca buku Tere Liye.
    Dan aku memilih buku #AboutLife .
    Tapi aku setuju banget. Karya Bang Tere always bikin para pembacanya hangat. Dipenuhi perasaan baik dan positif vibes banget.

    BalasHapus
  8. buku ini menarik ya, tere liye memang selalu menarik yaa angle pembahasan novelnya dan ada filosofinya juga

    BalasHapus
  9. Membaca review ini aja saya udah baper mba, gimana kalau mbaca untaian kata pada sajak-sajak yang ditulis Tere Leye, saya pasti bakal ngerasa jadi pujangga dan bersemangat lagi untuk menulis.
    Makasih info buku kerennya, Nyi. Bakal ikutan melahap isinya juga.

    BalasHapus
  10. Iya aku juga menduga Tere Liye itu orang India dan perempuan pula. Ternyata salah ya.

    Aku dulu penikmat sajak sajak, dan kadang suka bikin juga sajak sajak



    BalasHapus
  11. Aku tuh kurang bisa memahami kalau bentuknya puisi ataupun sajak. Bahasanya biasanya terlalu berbunga ya yang jenis ini. Tapi kalau lihat kutipan yang ditulis di blog ini, cukup mudah sih memahaminya. Bang Tere Liye memang mantap lah, nulis apapun pasti bagus yaa..

    BalasHapus
  12. Tere Liye emang jago ya memainkan kata dan bikin pembacanya hanyut. Nah untuk sajak ini bisa jadi referensi juga deh ke anak2 kalau pas dapat materi tentang membuat sajak atau puisi.

    BalasHapus
  13. Sudah lama nggak membaca sajak 😅 terakhir sepertinya saya baca saat sekolah #tutupmata Tapi saya punya beberapa bukunya. Sengaja saya simpan juga untuk anak2 karena menurut saya recommended untuk dibaca saat mereka sudah mulai bisa dan tertarik membaca buku yang tebal.

    BalasHapus
  14. Sajak itu bisa dikatakan syair juga kan ya, Mbak?
    Aku lagi ngajarin muridku bikin syair untuk lomba nih Mba, bisa nih jadi referensi.

    BalasHapus
  15. Nyiii rajin banget review buku dan film. Konsisten yaa. Aku belum sempat baca buku nih, gimana.....padahal sekarang bisa pinjem di ipusnas

    BalasHapus
  16. aku udah baca tere liya yang ini dan bagus, dulu aku tiap tere liye launching buku selalu beli. Tapi 2 tahun terakhir ga seintens ituu hehee

    BalasHapus