Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#IniUntukKita Kemenkeu Membuka Diri Ajak Kaum Milenial Melek Literasi Ekonomi



#IniUntukKita Kemenkeu Membuka Diri Ajak Kaum Milenial Melek Literasi Ekonomi - Masih ingatkah waktu kita kecil dahulu, sering diingatkan oleh bu guru dan orang tua untuk rajin menabung? Karena hemat itu pangkal kaya! Menabung uang yang kita lakukan, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit.


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu RI, Luky Alfirman, memotivasi generasi milenial, khususnya para mahasiswa untuk mempunyai  softskill sebagai modal dirinya dalam berwirausaha atau berinvestasi.



Sayangnya menabung yang kita lakukan, dengan terus-menerus ini tidak juga membuat kita kaya. Kok bisa? Karena dalam setiap tahun akan ada inflasi yang terjadi. Meskipun kita mendapatkan bunga bank setiap tahun, tetapi kita juga harus membayar pajak dan lain sebagainya. Lantas bagaimana kita mendapatkan kekayaan dan secure secara finansial? Mau tau jawabannya? Investasi.

Ada yang takut berinvestasi, katanya takut rugi. Berinvestasi bukan sekadar mencari untung atau rugi. Bukan cerita siapa yang menang, siapa yang kalah tapi lebih dari itu. Investasi yakni mengamankan harta kekayaan kita, agar nilainya tetap utuh dan tidak jatuh. Menjaga harta kekayaan kita, untuk tetap memiliki nilai dan tidak turun.

Kemenkeu Ajak Kaum Milenial Melek Literasi



Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu RI, Luky Alfirman, memotivasi generasi milenial, khususnya para mahasiswa untuk mempunyai  softskill sebagai modal dirinya dalam berwirausaha atau berinvestasi. Pasalnya, selain keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah, softskill juga menjadi penentu kesuksesan seseorang di masa depan, dengan menerapkan kombinasi hard skill dan soft skill yang dimiliki. (Disinyalir dari seru dot co dot id).


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu RI, Luky Alfirman, memotivasi generasi milenial, khususnya para mahasiswa untuk mempunyai  softskill sebagai modal dirinya dalam berwirausaha atau berinvestasi.


Kemenkeu Luky, juga menambahkan, “Edukasi dan literasi keuangan itu perlu untuk mengetahui peluang dan resikonya. Namun, modal sukses lainnya yaitu soft skill. Salah satunya attitude, baik budaya kerja, dan lainnya, yang terbentuk dari keluarga, sekolah dan lingkungan. Ada yang belajar otodidak, namun ada yang berguru dari pengalaman mentor yang notabene orang-orang sukses.” (dalam Infest 2020, di KLX Express Malang, Kamis 5/3/2020).

Terakhir Bapak Luky juga memberikan tips dan trik, bahwa investasi yang aman dan terhindar dari penipuan adalah cerdasnya kita memilah dan memilih. Kenali dahulu profinya, mekanismenya, dan teliti juga resikonya apa. Hindari untuk mengambil peluang keuntungan 10 persen sebulan, karena terlalu beresiko.


Saatnya Berinvestasi Sekarang




Sebenarnya investasi itu sederhana, kita hanya menyisihkan 10% pendapata kita untuk berinvestasi. Apalagi kalau kita nggak punya cicilan, dana tersebut bisa digabung untuk berinvestasi. Contoh simpelnya begini: setiap bulan ita mendapat gaji Rp5.000.000,- di perusahaan tempat kita bekerja, 10% gaji dari nilai tersebut berarti Rp500.000. Daripada membuat pendapatan hanya untuk minum kopi, di kedai mahal akan lebih baik kalo uang tersebut digunakan untuk investasi.


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu RI, Luky Alfirman, memotivasi generasi milenial, khususnya para mahasiswa untuk mempunyai  softskill sebagai modal dirinya dalam berwirausaha atau berinvestasi.



Kenapa harus investasi daripada menanbung sih? Begini, misalnya sisa gaji menganggur kita Rp1.000.000/bulan, dalam 12 bulan berapa hasil yang kita dapatkan? Rp12.000.000,- plus bunga. Dengan nilai nominal yang sama, jika kita berinvestasi obligasi misalnya di SBN ritel plus dengan bunganya pertahun, kamu akan mendapatkan hasil investasi jauh lebih besar. Jadi, sudah siap berinvestasi? Mari kita kenali literasi ekonomi, apa saja yang bisa kita pilih dalam berinvestasi?

Emas


Emas adalah instrumen investasi yang paling stabil. Jika dilihat dari dulu sampai sekarang, nilai emas selalu naik. Coba aset kita jika berbentuk rupiah, pastilah bisa berkurang karena diambil, atau bisa jadi infplasi bahkan adanya perubahan kurs. Apalagi sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa memudahkan kita untuk, berinestasi emas.

 Reksadana


Kelebihan dari reksadana ini, investasinya dikelola oleh manajer investasi yang sudah ahli dibidangnya. Kita tidak perlu menganlisa pasar, karena ada yang lebih profesional mengurusnya. Reksadana juga bisa membuat return lebih tinggi dan resiko relatif aman. Biasanya berinvestasi di reksadana, bisa dimulai dari Rp100.000,-. Pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) bisa dipantau real time. Pilihan reksadana ada 6 jenis yang kita bisa pilih, seperti reksadana pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, terptoteksi, indeks ETF (exchange traded fund), dan syariah.

Saham


Contoh pemilik saham terkaya adlah Warren Buffet, sahamnya yang berlipat ganda selalu membuat takjub. Saham termasuk investasi, yang kalau ditekuni dengan sabar bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Saham bisa dibeli mulai dari Rp5.000,- menurut buku yang saya baca.



Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu RI, Luky Alfirman, memotivasi generasi milenial, khususnya para mahasiswa untuk mempunyai  softskill sebagai modal dirinya dalam berwirausaha atau berinvestasi.



Obligasi


Obligasi menjadi pilihan untuk melakukan investasi, banyak orang ang memilih obligasi. Apalagi obligasi atau surat utang ini dikeluarkan oleh pemerintah, koorporasi, dan pihak lain untuk mendapatkan pendanaan. Indonesia punya dua jenis obligasi. Surat utang obligasi pemerintah (surat berharga negara) dan obligasi korporasi (surat berharga korporasi).

Peer-to-peer lending (P2P)


P2P ini adalah sistem yang memberikan pinjaman uang kepada individu, maupun bisnis (debitur) yang diberikan oleh peminjam (kreditur) dan sebaliknya. Bisanya melalui platform P2P untuk memprosesnya. P2P menghubungkan pemberi pinjaman, dan peminjam secara online. Ibarat makcomblang, P2P mempertemukan dua entitas berbeda.

Properti


Properti merupakan investasi yang banyak digemari, karena investasi properti aman dari inflasi dan setiap tahunnya selalu naik. Investasi ini sering memebrikan keuntungan besar, karena setiap tahun naik dan memberikan kita additional income. Baik propertinya beli cash atau pun nyicil berhipotek rendah, tidak jadi masalah karena nilai uangnya akan kembali berlipat ganda. Harga tanah akan selalu naik bukan? Coba amati di sekitarmu.

Dari keenam jenis investasi di atas, masing-masing punya karakeristik yang berbeda. Sudah menebak-nebak mana yang cocok untuk kamu pilih? Pastinya setiap pribadi berbeda pula dalam memilih investasinya, di sesuaikan dengan perencanaan masa depan masing-masing orang. Sebagai generasi milenial penerus bangsa, maka buat perencanaan hidupmu dari sekarang. Semangat berinvestasi, juga selalu asah pengetahuanmu mengenai dunia investasi. Lakukan semuanya dengan sepenuh hati, niatkan untuk diri sendiri dan membahagiakan keluarga agar hasilnya menjadi luar biasa. Karena #IniUntukKita!


10 komentar untuk "#IniUntukKita Kemenkeu Membuka Diri Ajak Kaum Milenial Melek Literasi Ekonomi"

  1. Paling gampang sih kalau aku ngikut orang jaman dulu soal investasi. Nyimpan emas. Jika sewaktu-waktu butuh bisa dijual.

    BalasHapus
  2. keren ya sekarang lembaga dan kementrian pemerintah memanfaatkan media sosial juga buat publikasi kebaikan. terbasuk kemenkeu yang mengajak kita buat melerk literasi ekonomi gini

    BalasHapus
  3. Rasa-rasanya yang paling cocok dan biasa aku lakuin ya investasi emas, haha.. Apalagi nilainya sekarang lagi tinggikan, hihi..

    BalasHapus
  4. sebelumnya gak begitu tertarik sama investasi di bank, walau tau beberapa seperti reksadana. tapi memang betul, lebih baik menyisakan uang gaji atau bulanan untuk investasi ketimbang banyak kongkow dan jajan gak perlu ya. investasi jadi pilihan mengembangkan uang ketimbang nabung ya soalnya terkait inflasi.
    mungkin saya tertarik untuk investasi, tapi benar kata Bapak Luky untuk mempelajari jenis investasi, profit dan mekanismenya seperti apa.

    BalasHapus
  5. Jujur, aku baru setahunan terakhir ini sadar kalau investasi itu emang penting dan berguna banget. Masih percaya sama emas sih, tapu makin ke sini, saham dan obligasi kok keren juga yaaa, hahaha. Thanks informasinya mbak.

    BalasHapus
  6. Seirously ini keren mbaa. Lengkap dan menarik. Aku kalau disuruh nulis soal ekonomi kayak gini selalu garing, ngga bisa dinikmati uhuhu

    BalasHapus
  7. Jenis investasi banyak ya ternyata. Pengen nyoba investasi nih buat masa depan anak

    BalasHapus
  8. Bagus sekali program Kemenkeu ini, memberikan edukasi yang paling penting sehingga orang dapat memutuskan mana jenis investasi yang cocok untuk kondisi keuangan mereka.

    BalasHapus
  9. Waah jenis investasi ini banyak banget ya, makasih infonya mb sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  10. Iyaya, supaya Indonesia ngga ikutan resesi ya (apa udah resesi nih, tapi kita ngga dikasi tau? hehe). Memang roda ekonomi negara harus berputar ya, supaya negara ini bisa terus jalan. Yuk, lah, kita mulai kontribusi. Makasi Mba sharingnya ya.

    BalasHapus