Dinkes Lakukan Penyemprotan Dinding Rumah agar Bebas dari Malaria
Dinkes
Lakukan Penyemprotan Dinding Rumah agar Bebas dari Malaria - Suara bising
yang nggak asing, terdengar mulai mendekat ke arah gang rumah. Saya langsung
membangunkan kakak yang tidur di kamar depan, untuk mencari tahu apakah rumah
kami ikutan kena penyemprotan dinding rumah. Mengingat rumah kami berada di
ujung dekat dengan sawah.
Saya mulai merapikan beberapa tempat,
juga makanan untuk bisa diselamatkan dari terjangan asapnya penyemprotan. Saya,
istri dan kakak ipar langsung gerak cepat mempersiapkan kemungkinan kena
semprot. Dua motor di dalam segera di keluarkan, agar penyemprotan dapat
dilakukan dengan leluasa.
Beberapa bulan belakangan memang kasus
malaria, sedang melanda di tempat tinggal kami. Banyak yang terkena dan
terjangkit virusnya. Dalam berita bahkan semakin tinggi dari tahun-tahun
sebelumnya. Syukurlah Dinkes segera melakukan indoor residual spraying (IRS).
Malaria tidak boleh dianggap sebelah mata
Penyakit malaria bekerja, setelah
seseorang terkena gigitan dari nyamuk Anopheles
betina. Gigitan tersebut akan membawa parasit plasmodium, mengalir ke dalam aliran darah kita. Parahnya prasit
tersebut, sangat cepat berkembang biak dan menyerang sel darah merah manusia. Saya
paling takut kalau ada nyamuk yang mengigit, apalagi warnanya yang hitam putih
gitu.
Gejalanya sendiri akan terlihat ketika
demam menyerang, dua sampai tiga hari dan merasakan nyeri otot yang luar biasa.
Sesegera mungkin berobat jika merasakah hal tersebut. Parahnya lagi malaria
bisa membuat seseorang akan susah bernapas, bisa hilang kesadaran, syok sampai
kegagalan jantung, otak dan paru-paru. Malaria memang tidak boleh dianggap
sebelah mata, dari jaman saya kecil sampai sudah menikah virus malaria memang
harus segera dibabat tuntas.
Setelah penyemprotan dinding rumah
selesai dilakukan oleh petugas, kami bertiga langsung gerak cepat membersihkan
sampah-sampah dan menyapu halaman agar sekalian bersihnya. Di depan rumah saya
kebetulan, ada tempat pembuangan sampah yang kadang jarang di bakar. Daripada
menyebabkan penyakit dan lalat berjangkit saya dan kakak ipar membakarnya
dengan segera untuk menjaga lingkungan tetap sehat.
Belajar
mencegah malaria sedini mungkin
Himbauan untuk menjaga kebersihan
lingkungan, sering diberitakan dan diinformasikan kepada masyarakat. Baik
melalui media online ataupun juga lewat rapat RT. Pencegahan 3M sampai sekarang
masih teriang jelas. Menguras dan membersihkan bak mandi dengan rutin, menutup
atau menyingkirkan genangan air yang bisa membuat sarang jentik nyamuk dan yang
terakhir adalah menabur bubuk abate di kolam yang ada airnya.
Karena
semuanya memang sebenarnya berawal dari diri sendiri. Hal lain yang harus
diperhatikan betul adalah sebagai berikut, semoga sedikit membantu untuk terus
menjaga lingkungan bersama :
·
Menghindari
kebiasaan menggantun baju di kamar. Baik di belakang kamar tidur, atau juga di
kamar mandi
·
Pada
saat beraktivitas, usahakan menggunakan baju yang panjang agar nyamuk tidak
dapat menyerang dengan seenaknya
·
Kalau
alergi dengan asap obat nyamuk, bisa menggunakan lotion nyamuk yang mengandung
DEET/diethyltoluamide
Semoga Penyemprotan Dinding Rumah agar
Bebas dari Malaria, rutin dilakukan di seluruh Indonesia agar masyarakat tetap
terjaga kesehatannya. Kita sendiri juga harus menyadari, masalah kesehatan
biasanya timbul karena kita tidak menjaga kebersihan lingkungan. Dimulai dari
hal kecil membuang sampah pada tempatnya, adalah hal yang paling sederhana.
Posting Komentar untuk "Dinkes Lakukan Penyemprotan Dinding Rumah agar Bebas dari Malaria"
Terima kasih telah berkunjung. Salam!