Jajanan Tradisional yang Masih Dilestarikan di Desa Muncang
Jajanan
Tradisional yang Masih Dilestarikan di Desa Muncang - Indonesia itu
surga banget buat kulineran, makanan apa aja ada. Yang nggak masuk akal pun
bisa jadi makanan, jika diolah dengan baik hahaha ... seperti di Bali itu kalau
gendon biasa buat lauk lho. Lha di Jawa, semuanya pada jijik karena itu uler
hahaha ... padahal kata ibuku bergizi banget.
Yang pastinya jajanan tradisional di Indonesia yang
banyak jenisnya ini, nggak kalah sama dengan makanan luar negeri. Didapatkannya
pun mudah, asal mau blusukan masuk ke pasar tradisiona jajanan khas jaman
dahulu pasti masih dilestarikan sampai sekarang.
Saya mau sharing nih, di desa Muncang, Kecamatan
Bodeh Pemalang. Masih ada jajanan tradisional di jajakan setiap pagi, lokasinya
biasanya di Pintu (moster air) kalau di Kendal namanya. Di situ banyak penjual
makanan, jajanan, sarapan, sayuran dan masih banyak lagi. Tapi jangan harap
kalau kalian datang jam 7 pagi masih ada, semuanya udah bubar. Makanya jam pas
untuk ke sana itu pukul 06.00 pagi, pas tuh sekalian buat jalan-jalan pagi.
Biar makin sehat.
Jajanan tradisional apa saja?
Yang masih di lestarikan di desa Muncang masih
banyak jenisnya. Ada serabi, kelepon, ketan, ubi rebus, ketela rebus, pisang
rebus, kacang rebus, kedelai rebus dan masih banyak lagi.
Jenis ketela rebus pun ini masih dibagi dengan
banyak sekali jenis, misalnya ketelanya dikelapain, dibungkus dengan daun
pisang dicampur dengan gula jawa sampai warnanya cokelat. Ada lopis, cucur,
jongkong, kenil dan masih banyak jajanan yang lain yang bikin kita pengen beli.
Soalnya harganya masih murah banget, cukup beli seribuan kita udah dapet
banyak. Yang kalau di kota kalian nggak dapet segitu, minimal Rp. 3000,- baru
dapet itupun seuprit.
Alhamdulillah masih dikasih kesempatan luar biasa,
merasakan hiruk pikuk di desa. Yang orang-orangnya masih sederhana, dan
menerima apa adanya yang Tuhan kasih. Nggak sengotot aku ini yang kadang masih
mlipir ke kota, buat menjemput job. Tapi nggak ada masalah ya kan? Sepanjang
kita tetap usaha untuk bertahan hidup dan nggak berpangku tangan. Sah-sah aja
ya kan? Kan kita harus mandiri, nggak boleh ngegantungin diri dengan orang
lain. Semangat! Tetep lestarikan jajanan tradisional ya gaes!
Posting Komentar untuk "Jajanan Tradisional yang Masih Dilestarikan di Desa Muncang"
Terima kasih telah berkunjung. Salam!